Cute Orange Pencil

Rabu, 06 Mei 2015

batik cirebon

Batik Cirebon
Batik Cirebon atau yang biasa disebut Batik Megamendung merupakan karya seni batik dari daerah Cirebon, Jawa Barat. Batik ini unik sekali dan berbeda dengan batik kebanyakan, untuk itu Pemerintah Indonesia berusaha agar Batik Cirebon mendapatkan pengakuan sebagai salah satu World Heritage dari Indonesia dengan mendaftarkannya ke lembaga PPB, UNESCO.
 http://aneka-batik-indo.blogspot.com/2014/07/macam-macam-batik-indonesia-berdasarkan.html
 

batik jogya

Batik Jogja
Tidak hanya Kota Solo, Kota Jogja juga dikenal juga dikenal dengan kerajinan batiknya. Dahulu batik ini hanya digunakan oleh kalangan tertentu saja di Yogyakarta, seperti keluarga keraton, akan tetapi saat ini siapa saja bisa menggunakan Batik Jogja. Ada lima motof Batik Jogja yang paling populer yaitu motif kawung, motif parang kusumo, motif truntum, motif tambal, dan motif pamiluto.
baca disini!!!
 http://aneka-batik-indo.blogspot.com/2014/07/macam-macam-batik-indonesia-berdasarkan.html

Rabu, 25 Maret 2015

Batik Solo


Sejarah batik Solo tidak terlepas dari pengaruh Keraton. Batik Solo bermula pada masa Kerajaan Pajang lebih dari 4 abad yang lalu. Seperti diketahui, kerajaan yang merupakan kelanjutan dari dinasti Demak tersebut memindahkan pemerintahannya dari Demak Bintoro ke Pajang.

Peran Dinasti Pajang
Seperti ditulis di kampoenglaweyan.com, Kyai Ageng Henis adalah tokoh yang pertama kali memperkenalkan batik di desa Laweyan yang saat itu masuk ke wilayah kerajaan Pajang. Ki Ageng Henis adalah putra Ki Ageng Selo yang juga keturunan Brawijaya V. Beliau bermukim di desa Laweyan sejak tahun 1546 M.

Ki Ageng Henis yang dikenal dengan Ki Ageng Laweyan merupakan “manggala pinatuwaning nagari” semasa Jaka Tingkir masih menjadi Adipati Pajang. Beliau adalah kakek dari Danang Sutawijaya yang menjadi pendiri kerajaan Mataram .


Desa Laweyan yang terletak di tepi Sungai Laweyan ini, dulunya adalah pusat perdagangan Lawe (bahan baku tenun). Bahan baku kapas dipasok dari daerah Juwiring, Pedan dan Gawok. Proses distribusi barang di Pasar Lawe dilakukan melalui bandar Kabanaran yang tak jauh dari Pasar Lawe. Dulu terdapat banyak Bandar di tepi sungai, seperti Bandar Kabanaran, dan Bandar Laweyan. Melalui Bandar inilah yang menghubungkan Desa Laweyan menuju Sungai Bengawan Solo. Dari sinilah, batik terhubung dengan daerah pesisir.


Batik Pekalongan


Sejarah Batik Pekalongan



Sejarah Batik di Pekalongan dimulai dari pasca peperangan dan perpecahan di lingkungan kerajaan Mataram yang waktu itu dipimpin oleh rajanya Panembahan Senopati. Peperangan melawan kolonial belanda maupun perpecahan di antara lingkungan kraton memang kerap kali terjadi, hingga pada suatu saat kondisi yang paling parah menyebabkan banyak keluarga-keluarga raja yang mengungsi dan menetap didaerah-daerah baru antara lain ke Pekalongan. Keluarga-keluarga kraton yang memang telah mempunyai tradisi batik dan mengungsi inilah yang mengembangkan pembatikan ke daerah pengunsian di Pekalongan.




Di daerah Pekalongan tersebut akhirnya batik tumbuh dengan pesat seperti di Buaran, Pekajangan dan Wonopringgo. Keluarga kraton yang mengungsi dan membawa pengikut-pengikutnya ke daerah baru itu, dan ditempat itu kerajinan batik terus dilanjutkan dan kemudian menjadi pekerjaan untuk mata pencaharian. Corak batik di daerah baru ini disesuaikan pula dengan keadaan daerah sekitarnya.

lihat lengkapnya di link dibawah ini!!!


Selasa, 24 Februari 2015

BATIK INDONESIA






Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia di zaman dulu. Awalnya aktiviti membuat batik hanya terbatas dalam keraton saja dan ia dihasilkan untuk pakaian di raja dan keluarga kerajaan serta para pembesar. Oleh kerana banyak dari pembesar tinggal di luar kraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar dari keraton dan dihasilkan pula di tempatnya masing-masing.
Lama kelamaan kesenian batik ini ditiru oleh rakyat jelata dan selanjutnya meluas sehingga menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangga mereka untuk mengisi waktu luang.
Antara bahan-bahan pewarna yang dipakai adalah terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.
 Di Indonesia kita bisa menemukan berbagai macam motif batik indonesia, sehingga dengan berbagai macam motif batik yang ada di Indonesia akan memperkaya ragam budaya bangsa kita. Setiap daerah yang ada di negeri kita akan mempunyai motif tersendiri untuk jenis batiknya, hal ini sesuai dengan karakter yang ada pada masyarakat tersebut. Misalnya untuk kain batik di daerah pesisir pantai maka motif dari kain batik tersebut identik dengan hiasan ikan atau binatang laut serta identik dengan ciri khas pesisir. Berbeda dengan motif batik daerah pedalaman maka motif batik tersebut identik dengan ciri ciri alam dan berbagai ornamen baik hewan atau tumbuhan.

http://ms.wikipedia.org/wiki/Sejarah_batik_di_Indonesia